Karena pengambilan serum yang baik penting bagi pemeriksa maupun alat laboratorium.
Pengambilan
darah yang baik penting untuk mendapatkan serum yang baik. Untuk pemeriksaan
Laboratorium klinik serum yang baik itu penting untuk mencegah rusaknya Alat
Laboratorium yang saat kita gunakan. Perlu kita ketahui alat alat
dilaboratorium itu mahal mahal harganya. Untuk itu guna pengambilan spesimen yang
baik dan benar itu penting.
Bagaimana
cara mengambil darah yang baik tersebut;
Darah vena diperoleh dengan jalan
fungsi vena. Jarum yang digunakan untuk menembus vena itu hendaknya cukup
besar, sedangkan ujungnya harus runcing, tajam dan lurus. Danjurkan untuk
memakai jarum dan semprint yang dispossible;
semprit semacam itu biasanya dibuat dari semacam plastik. Baik semprint maupun
jarum hendaknya dibuang setelah dipakai, janganlah disterilkan lagi guna
pemakainan berulang. (Ripani, Ahmad. 2015)
Lokasi
yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
- Ø Lengan pada sisi mastectomy
- Ø Daerah edema
- Ø Hematoma
- Ø Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
- Ø Daerah bekas luka
- Ø Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
Daerah
intra-vena lines Pengambilan darah di
daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan
atau menurunkan kadar zat tertentu.
Ada
dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan cara vakum. Cara
manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syring), sedangkan cara vakum dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer). (Muluc, Mulki. 2017)
Menurut (Wulandari, suci. 2015)
CARA
KERJA PENGAMBILAN DARAH VENA DENGAN SPUIT/SYRING:
1. Persiapkan
alat2 yg digunakan:spuit,kapas alcohol 70%,tourniquet,plester,dan tabung
2. Lakukan
pendekatan dengan pasien dengan tenang dan ramah
3. Identifikasi
pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan
4. Verfikasi
keadaan pasien,misalnya puasa atau konsumsi obat,catat bila pasien sedang puasa
atau konsumsi obat
5. Minta
pasien meluruskan lengannya,pilih lengan yg banyak melakukan aktifitas
6. Minta
pasien mengepalkan tangannya
7. Pasang
tourniquet kira2 10 cm diatas lipas siku(3 jari)
8. Pilih
bagian median cubital atau basilica atau cephalica.Lakukan perabaan untuk
memastikan posisi vena,vena teraba spt pipa kecil,elastis,dan memiliki dinding
tebal.Jika vena tida teraba,lalukan pengurutan dari arah pergelangan
kesiku,atau kompres dgn air hangat slm 5 menit didaerah lengan
9. Bersihkan
kulit pd bagian yang akan diambil darah dengan kapas alcohol 70% dan biarkan
kering.
10. Tusuk
bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas(40o ).jika jarum telah
masuk kedalam vena,akan terlihat darah masuk kedalam spuit(dinamakan
flash).Usahakan sekali tusuk kena
11. Letakkan
kapas kering ditempat suntikkan lalu lepaskan tourniquet lalu segera
lepaskan/tarik jarum.Tekan kapas beberapa saat lalu kenakan plester kira2 15 menit.
12. JANGAN
MENARIK JARUM SEBELUM TURNIQUET DIBUKA.
Sumber ; http://zonadownload21.blogspot.com
Menurut (Ripani, Ahmad. 2015)
PEMBUATAN
SERUM DARI DARAH VENA
1. Darah
vena yang didapatkan dari sampling tadi dimasukkan dalam tabung sentrifuge dan
didiamkan 15 – 30 menit agar darah membeku.
2. Setelah
membeku darah dimasukan dalam sentrifuge.
3. Disentrifuge
selama 10 menit pada 1500 rpm atau 5 menit pada 2000 rpm.
4. Tabung
senrifuge dikeluarkan.
5. Serum
yang terjadi segera dipisahkan dari bekuan darah dengan pipet atau mikropipet
dan dmasukkan dalam tabung yang bersih dan kering.
6. Apabila
tidak segera diperiksa, maka serum disimpan dalam kulkas suhu 2 – 8oC
atau suhu beku pada freezer.
Daftar Pustaka
Ripani,
Ahmad. 2015. Kimia Klinik Kimia Darah
Edisi II jilid 2. Banjarmasin : SMK Unggulan Husada.
http://duniaanaliskes.blogspot.co.id/2015/06/pengambila-sampel-darah-vena.html
(diakses pada 9 desember 2017)
Nama
: Fajar Setiawan
Nama
kuliah : Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari
Nama
Yayasan : Yayasan Borneo Lestari Banjarbaru