Pasti
sudah penasarankan apa yang dimaksud dengan SGOT atau yang disebut juga AST.
Apalagi
kalau yang pernah melakukan pemeriksaan laboratorium klinik terutama pada
pemeriksaan faal hati. Apalagi kalau nilai AST atau SGOT dibawah normal atau
diatas nilai normal pasti penasarankan apa yang terjadi dan akibatnya. Apa
saja sih yang mempengaruhi hasil SGOT...?
Jangan
khawatir dulu dengan kondisi nilai SGOT yang meningkat. Karena meningkatnya
nilai SGOT belum tentu mengambarkan orang tersebut terkena penyakit. Nilai SGOT
bisa juga dipengaruhi obat - obatan, minuman yang mengandung Alkohol dan
kelelahan akibat bekerja terlalu lama terutama pada orang yang sering lembur.
Bahkan bisa juga akibat keseleo, dikerok, dan memar.
Definisi :
Transaminase aspartat (bahasa
Inggris: aspartate transaminase, aspartate aminotransferase, serum
glutamate-oxaloacetate transferase, ASAT, AAT, AspAT, AST, SGOT, EC 2.6.1.1)
adalah enzim golongan transaminase yang sering dikaitkan dengan kinerja organ
hati, seperti enzim ALT. Namun, SGOT tidak hanya ada pada organ hati, tetapi
juga ditemukan di jantung, otot rangka, dan ginjal. (Wikipedia)
Aspartat
amino transferase atau yang disebut / disingkat menjadi AST adalah enzim yang diproduksi hati.
Peningkatan kadar AST dapat
mengakibatkan Penyakit hati seperti penyakit kuning, pembengkakan dihati. Perlu
kita ketahui AST tidak hanya terdapat dihati tetapi juga terdapat di
jantung, otot, rangka dan ginjal.
Aspartate amino
tranferase (AST) yang dulu bernama glutamate oksaloasetat
transaminase (GOT) mengerjkan
reaksi antara asam aspartate dan asam alfa-ketoglutamat.(Ripani, Ahmad. 2015)
Menurut
teknologi laboratorium menyatakan bahwa Konsentrasi rendah dijumpai dalam
darah, kecuali jika terjadi cedera seluler, kemudian dalam jumlah banyak
dilepaskan ke dalam sirkulasi. Pada infark jantung, SGOT/AST akan meningkat
setelah 10 jam dan mencapai puncaknya 24-48 jam setelah terjadinya infark.
SGOT/AST akan normal kembali setelah 4-6 hari jika tidak terjadi infark
tambahan. Kadar SGOT/AST biasanya dibandingkan dengan kadar enzim jantung
lainnya, seperti CK (creatin kinase), LDH (lactat dehydrogenase). Pada penyakit
hati, kadarnya akan meningkat 10 kali lebih dan akan tetap demikian dalam waktu
yang lama.
AST
terdapat dalam aktivitas tinggi di dalam otot jantung, otot rangka, hepar dan
ginjal. Meskipum kehilangan AST tidak spesifik kerusakan hati, AST juga
digunakan untuk membantu mendiagnosa pertama dan monitor yang baik terhadap
kerusakan hati (dikombinasi dengan pemeriksaan enzim yang lain seperti ALT,
ALP, dan juga Bilirubin. Nilai normal AST mempunyai range dari 10-34 IU/L. pada
kerusakan hati oleh Alkohol, baikyang akut maupun yang kronik, peningkatan AST
biasanya lebih tinggi dari peningkatan ALT.(Ripani, Ahmad. 2015)
Pada
kerusakan hati akut, jumlah enzim transaminase aspartat (AST) meningkat dalam
darah.
Tujuan
pemeriksaan SGOT yaitu untuk menggambarkan fungsi hati atau kondisi hati dan
pendeteksian infeksi bahkan kerusakan/cedera pada jaringan otot, jantung bahkan
hati.
Meningkatnya
kadar AST dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain: Obat penekan kolestrol,
alcohol, kegagalan jantung, Hepatitis (A, B, C), kegemukan, obat-obat anti
sakit, termasuk acetaminophen, kerusakan usus kecil akibat gluten, infeksi,
kelebihan zat besi, kanker hati, keracunan obat, kelebihan tembaga dalam tubuh.
Hati
Hati
adalah kelenjar terbesar di tubuh, berwarna merah kecoklatan, berat sekitar
1300 sampai 1550 gram dan memiliki banyak pembuluh arah. Hati merupakan organ
yang sangat penting dalam tubuh. Hati terdiri dari beberapa bagian. Ada lobus
kanan lobus kiri. Terdiri dari banyak vena sentralus dan lukuna atau ruang yang memisahkan satu lonbulus
dengan lobulus lainnya. Hati memiliki peran yang sangat penting. Jadi harus
dijaga dengan sebaik mungkin.(Arif, achmad yusron. 2017)

Tes fungsi Hati
Menurut kamus kesehatan menyatakan
bahwa Tes fungsi hati (panel hati) adalah seperangkat tes darah yang mengukur
kadar enzim hati, protein, dan zat lainnya. Tes fungsi hati digunakan untuk
membantu mendiagnosis penyakit hati, menilai tingkat kerusakan hati dan
menentukan seberapa baik pengobatan bekerja
Pada
hasil test fungsi hati dapat dilihat kadar AST yang menunjukkan kondisi fungsi
hati pada saat dilakukan pengetesan. Kadar AST normal adalah untuk AST 8-33
IU/L.
Fungsi Hati Di
Dalam Tubuh
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, fungsi hati sangatlah banyak sekali. Fungsi
utama hati adalah untuk menawarkan racun. Setiap harinya tubuh kita selalu
memasukkan racun. Entah dari makanan, minuman, obat atau polusi. Proses
metabolisme tubuh, akan menghasilkan asam laktat yang berbahaya. Dengan adanya
hati semua racun tersebut akan dibuat menjadi glikogen dan yang berbahaya
dihilangkan. Glikogen ini kan berfungsi sebagai sumber energi dan disimpan di
dalam otot. Tanpa adanya hati, semua racun akan masuk ke dalam tubuh dan tidak
di saring sama sekali. Ini akan membahayakan diri anda. (Arif, achmad yusron.
2017)
Bagaimana pemeriksaan AST dalam
laboratorium ?
SGOT/AST serum umumnya diperiksa
secara fotometri atau spektrofotometri, semi otomatis menggunakan fotometer
atau spektrofotometer, atau secara otomatis menggunakan chemistry
analyzer. Prinsip analisa SGOT/AST
dengan metode spektrofotometri adalah Glutamat oxaloasetat transaminase (GOT)
atau aspartat transaminase mengkatalis
transfer gugus amino dari L-aspartat ke 2-oxoglutarat untuk membentuk
oxaloasetat dan L-glutamat. Kemudian Laktat dehidrogenase (LDH) mengkonversi
oxaloasetat menjadi L-malat dengan mengoksidasi NADH menjadi NAD+.
Alat
dan Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan SGOT/AST:
Alat
: Mikropipet 100 µl, Mikropipet 500 µl, Yellow tip, Blue tip, Tabung reaksi,
Kuvet, Spektrofotometri
Bahan
:
·
Reagen diasys ASAT (GOT) Es monoreagen
(dibuat dengan mencampurkan 4 bagian R1 dengan 1 bagian R2, kemudian ditunggu
30 menit)
·
Sampel serum
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
·
Injeksi per intra-muscular (IM) dapat
meningkatkan kadar SGOT/AST
·
Pengambilan darah pada area yang terpasang
jalur intra-vena dapat menurunkan kadar SGOT/AST
·
Hemolisis sampel darah
·
Obat-obatan dapat meningkatkan kadar :
antibiotik (ampisilin, karbenisilin, klindamisin, kloksasilin, eritromisin,
gentamisin, linkomisin, nafsilin, oksasilin, polisilin, tetrasiklin), vitamin
(asam folat, piridoksin, vitamin A), narkotika (kodein, morfin, meperidin),
antihipertensi (metildopa/aldomet, guanetidin), metramisin, preparat digitalis,
kortison, flurazepam (Dalmane), indometasin (Indosin), isoniazid (INH),
rifampin, kontrasepsi oral, teofilin. Salisilat dapat menyebabkan kadar serum
positif atau negatif yang keliru. (Riswanto.2009)
Daftar Pustaka
Ripani, Ahmad. 2015. Kimia Klinik Kimia Darah Edisi II jilid 2.
Banjarmasin : SMK Unggulan Husada.
http://prithiviworld.blogspot.co.id/2011/12/alcohol-effects-on-body.html (diakses pada 28 November 2017)
https://teknologilaboratoriummedik.blogspot.co.id/2016/09/pemeriksaan-sgot-ast.html
(diakses pada 28 November 2017)
http://kamuskesehatan.com/arti/tes-fungsi-hati/ (diakses pada 29 November 2017)
Nama : Fajar Setiawan
Nama kuliah : Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari
Nama Yayasan : Yayasan Borneo Lestari Banjarbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar